Jalan Lain ke Syurga adalah Menjadi Ibu

Rabu, 23 Februari 2022

Management Pakaian Ala Fanirosa

Sebagai ibu rumah tangga dan wirausaha, tidak mudah membagi waktu jika tidak diatur dengan baik. Belum lagi ditambah dengan kegiatan-kegiatan sosial dan amanah-amanah di organisasi. Bisa puyeng tujuh keliling jika tidak dimanagement. Paling puyeng itu ketika masih ada bayi atau balita. Balita masih mending ya jika ia sudah lepas dari ASI. Tapi jika ibu masih memiliki bayi, tentunya hampir 90% waktunya digunakan untuk mengurus bayi. Lalu bagaimana mengurus anggota keluarga yang lain, pekerjaan rumah tangga dan suami, serta pekerjaan tambahan? Bagaimana pula mengatur waktu untuk kegiatan sosial di organisasi atau amanah-amanah di masyrakat? Saya ada beberapa tips yang sudah saya praktekkan dalam kehidupan saya. Semoga bisa diambil manfaatnya ya. Diantaranya dengan mengurangi waktu mencuci. Mencuci pakaian janganlah setiap hari. Ambil 1 atau 2 hari dalam 1 minggu untuk mengurus cucian pakaian. Misalnya seperti ini: 1. Hari sabtu mencuci, jika terlalu banyak, sisanya lanjutkan hari minggu. 2. Lebih baik mulailah dini hari. Jika cuaca cerah/tidak hujan, selesai sholat subuh langsung jemur, mumpung bayi masih tidur. Supaya jam 11.00 sudah kering dan jemuran bisa digunakan untuk sisa cucian yang belum dijemur. 3. Lansung lipat secara sederhana pakaian yang sudah kering, agar tidak terlalu kusut sehingga tidak perlu disetrika. Terutama untuk pakaian harian anak-anak. Ini akan sangat menghemat waktu setrika anda. 4. Saat menjemur, pastikan semua bagian pakaian tidak ada yang menggumpal atau tergulung. Sehingga ketika kering pakaian akan rapi dan tidak kusut. Matahari bagaikan setrika alami! Masya Allah... 5. Setrika hanya pakaian penting saja, seperti seragam sekolah, baju ibadah (koko) dan beberapa gamis/jilbab yang nampak kusut dan biasa digunakan untuk pengajian. Selebihnya cukup dilipat saja. Nah, praktis bukan? Demikian, semoga bermanfaat. Selamat mencoba.

Selasa, 08 Februari 2022

Perbedaan Bayi Perempuan dan Bayi Laki-laki

Perbedaan ini hanya berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang ibu dari 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan ya. 1. Saat hamil, bayi laki-laki lebih sering "ngebo" bahasa Jawanya. Atau tidak mengalami mual yang berlebihan. Dar trimester pertama hingga masuk persalinan pun makan masih enak-enak saja. Nafsu makan selalu baik. Tapi ketika hamil keempat, pada trimester pertama kurang lebih 2 bulan saya mengalami mual-mual (tanpa muntah) yang berlebihan. Hingga anak-anak saya mengira saya sedang sakit. Setiap lapar terasa eneg, dan setelah makan juga eneg. Saya perlu rebahan dan menenangkan diri setiap habis makan, supaya makanan tidak keluar (muntah). 2. Pada 1x24 jam pertama kehidupannya, ia lebih memilih tidur daripada menyusu. Sehingga untuk melaksanakan IMD sangatlah sulit. Bayi tidak mau mencari puting ibunya. Ketika dipaksa menyusu pun ia tidak mau membuka mulutnya dan mengenyot. 3. Bayi perempuan suka menyapu 4. Apa lagi ya? Silakan isi di komen