Jalan Lain ke Syurga adalah Menjadi Ibu

Senin, 31 Januari 2022

Ikhtiar Punya Bayi Perempuan

Alhamdulillah... Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimush shalihat Segala Puji bagi Allah, dengan kenikmatan dari-Nya menjadi sempurna semua amal kebaikan. Setelah 12th pernikahan, akhirnya saya dan suami dikaruniai seorang anak perempuan. Sungguh bersyukur dan bahagia kami rasakan. Ibarat buka puasa, terasa membahagiakan karena telah seharian menahan lapar dan dahaga. Begitu pun kami, merasa sangat bahagia mendapatkan anak perempuan, karena telah melalui berbagai ujian hidup dalam rumah tangga. Apalagi uniknya, sebelum lahiran kami sempat mendapatkan musibah kebanjiran. Penasaran seperti apa ceritanya? Stay Tune, ya, bila perlu follow us di blog ini. Lain kali In Syaa Allah saya ceritakan. Tapi kali ini, saya mau share pengalaman ikhtiarnya dulu nih. Biar yang kepengin punya anak perempuan, bisa mencoba ikhtiar yang saya lakukan. Beberapa orang berfikir, kalau lagi hamil jangan ngucap kepengin punya anak laki-laki atau perempuan, nanti malah tidak dikasih. Nah loh, kalau saya keyakinannya kebalikan dari itu. Kalau pengin sesuatu ya harus minta, ungkapkan kepada yang menciptakan. Yang menciptakan bayi kan Allah, ya minta aja, toh gratis kok. Justru semakin sering kita minta, semakin suka Allah kepada kita. Asalkan mintanya jangan maksa ya. Tahu diri lah. Kita minta ya baik-baik lah. Puji-puji Allah, nurut dong sama perintah Allah. Dan selanjutnya kita ikhtiar. Ikhtiar sesuai dengan hal-hal yang diperbolehkan Agama, jangan ikhtiar dengan hal-hal yang dilarang Agama. Sebelumnya, saya mau cerita dulu nih, kenapa saya pengin share hal ini. Karena bagi saya, kita menginginkan sesuatu tanpa ikhtiar, hanya bikin penasaran saja. Misal begini, saya pengin punya anak perempuan, jika saya sudah ikhtiar tapi masih dikasih anak cowok, maka saya akan lebih yakin dengan ketentuan Allah. Pasti itu yang terbaik untuk saya. Tapi kalau saya tidak ikhtiar, takutnya saya justru akan menyalahkan takdir. Padahal takdir tidak salah apa-apa. Kita sendiri yang salah tidak pernah mau minta dan ikhtiar. Begitu ya sekiranya pikiran saya. Bisa dipahami? Sebelumnya saya melahirkan 3 kali anak laki-laki tanpa memperhatikan makanan, hari pembuahan dll. Semua bena-benar lillahita'ala, terserah Allah deh mau kasih jenis kelamin apa. Meski harap-harap punya anak perempuan sudah dari pertama menikah. Tapi 100% belum ada ikhtiar apa-apa untuk mewujudkan harapan tersebut. Akhirnya melahirkan itu menjadi sebuah surprise yang harap-harap cemas. di kelahiran ke-4, saya benar-benar merencanakan sejak program kehamilannya. Ikhtiar yang saya lakukan, diantaranya: 1 Memperhatikan makanan. Meski keadaan ekonomi sedang sulit (karena pandemi), saya tetap mengusahakan konsumsi makanan yang mengandung asam, diantaranya yoghurt. Saya hanya minum pada hari di mana akan melakukan kegiatan "bercocok tanam". Lebih baik lagi jika dkonsumsi sebelum dan sesudah bercocok tanam. Makanan yang mengandung asam bisa membuat kromosom Y mati, dan membuat kromosom X bertahan. 2. Memperhatikan hari bercocok tanam. Hari bercocok tanam yang tepat untuk menghadirkan lebih banyak kromosom X adalah 1-2 hari sebelum puncak masa subur. Bagaimana menghitungnya? kalau saya sederhana saja. Berapa hari biasanya kamu suci? Jika haid teratur, maka ini dapat dilakukan dengan mudah. Misalnya saya masa suci 28 hari, maka 28:2=14. Maka puncak kesuburan adalah hari ke-14 setelah haid selesai. 1-2 hari sebelum hari ke-14 adalah hari yang baik untuk bercocok tanam. 3. Ikhtiar langit dengan rajin berdoa dan berdzikir "Ya Kholiq" dan "Ya Mushowwir" yang artinya Wahai Dzat yang Menciptakan dan Wahai Dzat Yang Membentuk Rupa. Jangan lupa minta di sepertiga malam agar lebih mustajab. Sekiranya itu saja yang bisa saya share di sini. Semoga bermanfaat.