Wedding is one way to get the baby. Wedding is the meaning we must ready for utter the baby. Be sides ready hold up sickness when utter the baby, we also prepare before the baby appear in womb. What can we do for prepare it?
1. Important to pray before be in contact sex
2. We must eat healthy food
3. Drink milk for pregnant mother
4. Don't use contraception. If you perforce tow the pregnant, better use naturally concept such as sex in unfertile period.
5. Pray in order your baby to become soleh or solehah's child
Jalan Lain ke Syurga adalah Menjadi Ibu
Sabtu, 20 Oktober 2012
Tujuh Menu untuk Bayi
Bayi di usia
6 bulan sudah mulai diperkenalkan dengan makanan padat selain ASI. Makanan yang
biasa disebut sebagai MPASI atau makanan pendamping ASI ini diperkenalkan pada
si kecil dengan yang halus terlebih dahulu. Kita bisa memulainya dari
buah-buahan seperti pisang, atau bubur susu yang terbuat dari tepung beras.
Bagi ibu, ada dua pilihan MPASI, yakni instan dan alami/buatan sendiri.
Terserah ibu mau memberikan yang mana. Selang seling juga boleh. Keduanya ada
plus minusnya. Mungkin untuk kekurangan dan kelebihan dari kedua pilihan tadi
saya berikan pada lain waktu ya.
Tujuh menu
yang saya tulis di sini sudah saya coba sendiri untuk anak saya. Sempat juga
saya perjualbelikan pada tetangga yang kerepotan mencari makanan sehat untuk
bayinya. Alhamdulillah, pengalaman jualan bubur banyak menuai komentar positif.
Ada yang tadinya nggak doyan bubur malah ketagihan bubur buatan saya. Ada juga
bayi yang sampai umur 10 bulan hanya minum susu, lantaran tidak doyan makan.
Bubur, buah dan biskuit sudah dicoba tapi tidak berhasil. Alhamdulillah setelah
mencoba bubur buatan saya, bayi itu mau makan. Penasaran, nah ayo kita simak
tujuh menu tersebut yang saya buat bervariasi tiap harinya:
SENIN :
Beras putih, bayam, labu siam, dan ayam
SELASA : Beras
putih, wortel, tahu, dan telur
RABU :
Beras merah, ayam, dan buncis
KAMIS : Beras putih, tomat, wortel, dan
ikan tongkol
JUMAT : Beras putih, udang, dan daun katuk
SABTU :
Beras putih, selada, tahu, dan telur
MINGGU : Beras putih, jamur, jagung manis, dan
telur
Catat dulu
menu di atas ya, Bu. Lain kali saya berikan cara pembuatannya.
Rabu, 12 September 2012
Bila Abi harus BELANJA
Biasanya, dalam sebuah rumah tangga urusan ke pasar selalu
menjadi agenda seorang ibu. Kata siapa belanja hanya bisa dilakukan oleh
wanita? Padahal, belanja yang dilakukan oleh para lelaki justru lebih efektif.
Mengapa?
Memang, antara suami dan istri pasti sudah ada pembagian
pekerjaan rumah masing-masing. Pada umumnya seorang ayah atau suami bekerja di
luar untuk mencari nafkah, sehingga seorang istri atau ibu yang membelanjakan
nafkah tersebut ke pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun, ketika
seorang istri atau ibu berhalangan atau tidak mampu melakukan hal ini (red:
belanja) karena sesugatu hal, seperti hamil tua, usai melahirkan, atau sakit,
maka mau tidak mau suami harus mau menggantikan sementara. Apalagi kalau
anak-anak masih kecil dan belum bisa menggantikan tugas sang ibu.
Seperti yang sudah saya katakan di atas, sebenarnya belanja
yang dilakukan oleh para ayah/suami/lelaki justru lebih efektif, karena secara
fitrah lelaki lebih kuat dari wanita. Kaum lelaki memiliki lebih banyak tenaga
untuk menjelajahi pasar dan menenteng belanjaan lebih banyak dari wanita.
Namun, lelaki juga memiliki kelemahan yang membuatnya jarang melakukan hal ini
(red: belanja). Lelaki lebih kurang sabar memilih dan memilah belanjaan, serta
malas menawar harga. Untuk itu, ada sedikit tips untuk para
ayah/abi/suami/lelaki jika terpaksa mendapatkan tugas mulia menggantikan
seorang umi/ibu/istri/wanita untuk berbelanja ke pasar.
1. Jika membawa anak kecil atau balita, pastikan
anak tersebut merasa nyaman dalam gendongan/gandengan/troli. Jika pergi ke
pasar tradisional, pastikan si anak tidak kepanasan atau kegerahan. Gunakanlah
payung atau topi dan jangan gunakan jaket.
2.
List terlebih dahulu barang-barang yang akan
dibeli dan harganya, agar bisa mendapatkan barang dengan harga yang sesuai.
Tanyakan harga biasanya yang didapatkan oleh istri.
3.
Jika Anda belum pernah sama sekali ke pasar atau
swalayan, minta istri untuk menceritakan di mana saja ia biasanya mendapatkan
barang. Contoh: “Saya biasa membeli tempe di lapak yang dekat gerbang.” Atau
“Yang menjual ragi ada di lapak bagian belakang” atau “Tofu ada di bagian gang
sayur-mayur” dll.
4.
Selamat berbelanja!
Langganan:
Postingan (Atom)