Jalan Lain ke Syurga adalah Menjadi Ibu

Senin, 02 September 2013

EPIDURAL, Penghilang Nyeri Saat Melahirkan

Assalam...
Maaf sebelumnya ya kalau saya baru bisa posting kembali setelah punya anak ke-2. Selama ini mungkin kita berfikir bahwa sakit saat melahirkan adalah suatu kewajaran. Bagi kita para umi pastinya berkeyakinan bahwa rasa sakit tersebut termasuk jihad dan dapat menghapuskan dosa. Itulah mengapa dalam Islam melahirkan bisa membuat kita menjadi mujahidah. Begitu anak kita lahir, maka kita sebagai umi pun ikut terlahir kembali menjadi seorang yang suci. Subhanallah... jadi pengin hamil lagi ^_^
Pengalaman dua kali hamil membuat saya punya kesimpulan bahwa mulas dan nyeri yang dirasakan masing-masing ibu saat hendak melahirkan ternyata berbeda-beda. Bahkan ada loh suntikan yang bisa mengurangi rasa nyeri saat hendak melahirkan. Namanya Epidural. Misalnya jika saat persalinan pasien belum mengalami pembukaan atau baru pembukaan satu atau dua tapi kontraksi sudah sangat hebat, maka dokter bisa memberikan suntikan tersebut jika pasien meminta.
Epidural diberikan di daerah punggung, di daerah tulang belakang. Sebelum menyuntikkan epidural, dokter anastesi akan memasang satu akses ke intravena (ke dalam pembuluh darah) yaitu pemasangan infus. Ini adalah prosedur wajib sebelum melakukan tindakan epidural, ILA, atau bahkan operasi caesar.
Walaupun tidak selalu terjadi pada semua kasus, epidural dapat menyebabkan hipotensi atau turunnya tekanan darah. Namun, hipotensi hanya bersifat sementara sampai obat epidural menetap. 
Epidural tidak dapat dilakukan pada pasien dengan riwayat pendarahan. Saat epidural dipasang, obat bius akan membuat pembuluh darah bertambah lebar dan ini menyebabkan pula semakin berkurangnya jumlah darah dalam pembuluh. Pada kasus pasien yang mempunyai riwayat pendarahan, harus dipertimbangkan seberapa berat perdarahannya. Biasanya, pada kasus perdarahan hebat, dokter tidak memperbolehkan pasien melahirkan secara normal. Dan jika dokter kandungan telah memutuskan untuk melakukan operasi, maka tidak perlu lagi memilih epidural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar